Kapal penghabisan tergesa berlayar meninggalkan dermaga,
mengejar matahari terbenam,
memapas malam, mengarungi hitam.
Ombak bergemuruh ditolak angin, dihela kemarahan.
Masihkan ada yang hendak dimuntahkan?
Kemana sesungguhnya tujuan?
Lidah gelombang membumbung pada air laut yang mendidih, menciderai ikan ikan.
Ah, ingatan yang hanya dapat ditidurkan,
namun terbangun kembali pada esok yang sama,
namun terjaga pada pekan dan bulan serupa.
Atau, si-aku harus datang pada suatu hari yang tak pernah tertera dalam kalender.
Pada ruang yang tak tergambar dalam peta.
Hanya illusi yang bertiup di alam mimpi, menyelinap,
memohon nakhoda mendustai kemudi untuk berhenti.
Kota Hujan, 24 Februari 2021