P E R B U R U A N

Ilistrasi
Ilistrasi

“Bidiklah tepat pada urat lehernya ….”

Satwa liarpun berlari ketakutan dikejar pemburu dengan senjata berlaras panjang.

 

Belantara diam tanpa suara, hanya gugur embun yang tiba tiba meletus menjadi peluru.

Di atas biru langit memudar semakin kelam. Kini jelaga hitam.

Rembulan pun terhuyung lalu tersayat meneteskan darah —

Bacaan Lainnya

 

Aku ingin hidup seribu tahun lagi ….

Tapi perburuan baru saja dimulai.

Seisi hutan tiba tiba kehilangan sukma terpaku menjadi gambar.

Dimanakah air? Dimana pula udara?

 

Masihkah engkau disana berharap akan suatu hari dengan sebuah janji dan perkawinan aksara?

Masihkah engkau menjadi partitur dari senandung lagu ketika sebutir peluru mendesing,

lurus memburu tepat di antara keraguanku.

 

Kota Hujan, 28 Februari 2021

Berikan Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.