SANG PEMBURU

Berapa sisa panas peluru pada sepucuk revolver, Tuanku?

Hijau daun benar purba,

nyaris binasa pada duka cita marga satwa,

pada angin yang kalap membenturkan tubuh di kelam belantara.

 

Letusan pertama, lalu hening.

Bacaan Lainnya

Ketakutan merambat semakin tinggi melebihi batas rumput liar —

Kecuali racun, adakah yang lebih jahat dari membantai keinginan?

 

Kecuali lidah pisau adakah yang lebih mencemaskan dari dendam?

Dua, tiga, empat, lima. Pada letusan keenam,

darah kembali berceceran,

melumuri jejak kaki telanjang.

 

Marga satwa menjerit,

terjungkal menjadi riak air,

hanyut bersama sungai sungai,

bergemuruh menuju muara,

menuju lepas pantai,

 

Kota Hujan, 2 April 2021

Berikan Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.