Oleh; Ibiroma Wamla
Yunus Pahabol, sa pu Kaka, meskipun satu kelas, namun dia lebih tua dari saya. Kami tingal satu rumah sejak SD, tapi berbeda sekolah. Di SMP, baru kami satu sekolah di SMP N I Wamena. SMA kami berpisah lagi.
Dari Yunus saya banyak mendapat cerita adat dan budaya di kampungnya, Pronggoli di Anggruk, Kabupaten Yahukimo. Cerita Yunus melengkapi buku Penguasa Penguasa Bumi yang saya baca. Kisah kehidupan yang penuh misteri.
Yunus kuliah dan ia biayai dari hasil mengayuh becak di kota Wamena. Ia kemudian memilih menjadi guru, ia membabat hutan dan membuka sekolah, sekarang sekolah itu berkembang menjadi sekolah satu atap, SD hingga SMA. Bulan November 2020 saya bertemu seorang siswanya yang sudah telah menjadi mahasiswa di Uncen.
Tahun 2007 saya kerumahnya, kami cerita putar-putar sambil minum kopi dan makan petatas. Yunus cerita, ia di minta untuk menjadi kepala distrik oleh pemda, namu ia katakan “Saya sekolah untuk menjadi guru, saya bukan sekolah untuk menjadi kepala distrik.” Tawaran itu di tolaknya.
Kemarin saya meneleponnya, namun hpnya tidak aktif, mungkin ia masih di kampung, belum ke ke kota. Saya mau tanya Yunus, apakah dia masih setia menjadi guru, atau sudah pindah kerja .
Berikan Komentar Anda