T I R A I

gorden-anyaman -IST
gorden-anyaman -IST

Sehelai kain transparan nan tembus pandang.
Sosok musuh hanya bebayang,
saat menebar senyum dan mengulurkan setangkai mawar.

He llegado a un tiempo y espacio mas terrorífico que la guerra —

Aku telah berada pada ruang dan waktu yang lebih menakutkan dari perang.

Suara letusan, luka berdarah, jenazah tanpa kafan.
Langitpun meneteskan hujan sehitam tinta.

Malam telah lama ditinggalkan hening,

seperti halnya langit diabaikan bintang. Mengapa harus terjadi? Batas antara kesombongan dan kekalahan hanya maya. Huruf mati tanpa vokal, selalu gagal tereja pada hampa kata kata. Apa lagi? Di balik tirai semesta segalanya tampak nyata. Demikian juga dengan gerak dan bahasa tanpa titik, tanpa koma Kota Hujan, 15 April 2021

Bacaan Lainnya
Berikan Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.