N O K T U R N O

Istimmewah
Istimmewah

Mi señor, ¿de qué lado Estás realmente?

Tuhanku, di pihak mana sebenarnya Engkau berdiri?

Malam legam menghangus bagai sehelai kain maha hitam membentang, tiada bertepi.

 

Embun pertama telah jatuh.

Aku masih tetap merunduk di kaki-Mu, bersimpuh.

Bacaan Lainnya

Nun jauh di sana, suara pertikaian masih jua terdengar, derap cemas ladam kuda, letusan senapan laras panjang, jerit kematian, lalu senyap.

 

“Kisah mana sebenarnya yang harus aku mainkan?”

Antara sandiwara dan tragedi sesungguhnya, benar tak ada bedanya.

Langit semakin tua, purba.

 

Cahaya bintang terhuyung menjadi sendu lentera, mengelam.

Mati. Aku masih di sini, berlutut di kaki- Mu saat kemilau rembulan memudar, pucat pasi. Lesi,

 

Kota Hujan, 17 April 2021

Berikan Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.