Bahasa dan Budaya

Ilustrasi keragaman bahasa, karikatur inilah.com
Ilustrasi keragaman bahasa, karikatur inilah.com

Oleh; Yuliadi MR )*

SEBUAH pertanyaan besar bagi kita sebagai makhluk sosial yang menggunakan bahasa dalam berinteraksi satu sama lainnya, apakah bahasa yang digunakan seseorang memengaruhi cara seseorang dalam berpikir?

Seperti kita ketahui, bahasa dipahami sebagai suatu sistem tanda yang digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia. Penggunaan bahasa seseorang mencerminkan latar belakang budaya, norma-norma tradisional, dan stereotip suku atau bangsa dari orang tersebut karena setiap budaya memiliki kekhasannya sendiri.

Hal tersebut berkaitan dengan makna dari sebuah kata yang mengandung gagasan yang dikaitkan dengan budaya bahasa secara khusus. Ini artinya, sebuah kata yang sama dalam berbagai bahasa, memiliki makna yang berbeda sesuai dengan nilai-nilai budaya dari mana kata tersebut berasal.

Kata “anjing”  dipersepsikan berbeda dalam budaya Melayu dan Jepang, misalnya. Dalam budaya Jepang, kata “anjing”  (inu) dipersepsikan dalam konotasi positif. Anjing  yang dipercaya telah didomestikasi sejak masa kekaisaran Jomon (10.000 SM) diyakini sebagai perlambang sesuatu yang positif. Anjing putih dianggap sangat menguntungkan dan sering muncul dalam dongeng. Kisah anjing yang setia bernama Hachiko dari tahun 1920-an berkisah tentang anjing yang setiap sore menjemput tuannya yang pulang bekerja di Stasiun Shibuya. Setelah tuannya meninggal, Hachiko terus menunggu di stasiun selama 10 tahun. Ia menjadi simbol pengabdian yang populer. Setelah kematiannya, tubuh Hachiko disemayamkan di museum dan dibuatkan patung perunggu di depan stasiun Shibuya. Di samping itu, anjing dianggap sebagai hewan yang memiliki rupa yang imut sehingga muncul istilah “cantik seperti anjing”, dan “lincah bagaikan anjing”.

Berlainan dengan budaya Jepang, dalam budaya Melayu, kata “anjing” digunakan untuk mewakili konotasi negatif. Beberapa peribahasa yang berkaitan dengan anjing dapat ditemukan dalam budaya Melayu. Peribahasa “anjing ditepuk menjungkit ekor” diartikan sebagai orang hina yang mendapat suatu anugerah lalu menjadi sombong. Lalu ada pula istilah “anjing menggonggong, kafilah berlalu” yang berarti seseorang harus terus maju tanpa menghiraukan orang yang menghina atau mencibirnya. Kata “anjing” ketika digunakan untuk memanggil seseorang secara langsung dapat diartikan sebagai penghinaan. Ketika seseorang menyebut orang lain dengan kata “anjing” diartikan sebagai sebuah umpatan sehingga penting bagi kita sebagai individu dalam masyarakat yang multikultural untuk dapat saling menenggang satu sama lain. Kerusuhan rasial yang selalu terjadi di Amerika menjadi contoh bagaimana bahasa berperan dalam berinteraksi dalam masyarakat.  Kalimat-kalimat slur (penghinaan) yang dilancarkan kepada minoritas dan kaum kulit berwarna mendegradasi harkat manusia.

Bacaan Lainnya

Pemahaman individu tentang identitas budaya sendiri berkembang sejak kecil dan diperkuat berbagai nilai yang lazim dipakai di rumah di rumah dan masyarakat sekitarnya. Penguasaan bahasa seseorang akan terus berkembang, dibentuk bahasa-bahasa baru yang terus diperoleh dan bersinggungan dengan berbagai budaya. Terpaparnya seseorang dengan kombinasi budaya dan bahasa yang terus-menerus akan membentuk identitas kita. Hal itu akan terus berkembang seiring dengan pengetahuan, perilaku dan kepercayaan yang diperoleh dari masyarakat sekitarnya.

Dalam hal ini menjadi jelas, hubungan antara budaya dan bahasa adalah bahwa bahasa digunakan sebagai dasar bagi budaya untuk eksis dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa menjadi cerminan budaya yang digunakan sehingga tanpa sensitivitas dalam perbedaan budaya, bahasa dapat ditafsirkan secara keliru sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa adalah kekuatan besar manusia dalam bersosialisasi karena mengandung unsur budaya yang terintegrasi, simbol identitas sosial dan budaya, dan menjadi cara komunikasi, serta representasi diri seseorang. Oleh karena itu, bijaklah dalam berbahasa. Tabik!

)* Peneliti di Kantor Bahasa Lampung

Berikan Komentar Anda

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.