Oleh : Andrian Yeimo
Di hari itu tepat hari sabtu, di awal pekan di bulan Mei 2021. Satu hari sebelumnya, pas di hari Jumat, malam hari. Handphone (HP) milikku menunjukan waktu sekitar jam tujuh malam.
HP saya bergetar ada telepon masuk melalui via seluler, dari seseorang sebut saja Albert Bunai (adik saya) Ia menawarkan untuk mengajak saya di salah satu tempat untuk berburu. Katanya : Kaka, Bagaimana besok kita berburu ? Iya bisa tapi ajak teman-teman ALIE yang lain lagi biar seru, Jawabku.
Oke, Kaka dimana? kami anak-anak ALIE sudah ada di rumah, bisa datang ke rumah ka? untuk bicara mengenai rencana dan soal keberangkatan besok ? dia bertanya lagi. Baik, sekarang dirumah, beberapa waktu lagi saya akan datang kesitu. Sahutku.
(ALIE adalah nama salah satu komunitas tua di kabupaten Paniai. Papua)
Se sampai saya di rumah, ia (Albert) bercerita tentang situasi dan kondisi (sikon) di tempat berburu. dan juga tentang pengalaman-pengalaman selama Ia berburu. Sambil menyiapkan alat-alat berburu, serta menyiapkan bekal makanan seperlunya.
Detik berganti menit malam semakin larut dan kamipun tertidur pulas hingga esok harinya.
Menit berganti Jam, Saya bersama teman-teman (semuanya anak-anak ALIE, termasuk penulis sendiri juga anak ALIE, dan sekaligus sebagai Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat Komunitas ALIE). Dengan semangat yang tinggi, dan kekompakan ada yang sudah menyatukan dan terbentuk melalui wadah ALIE. Dengan sigap bergegas pergi berburu di salah satu tempat di kota Nabire, Papua.
Jam jarum berputar dengan normal, sudah menunjukkan pada sekitar jam delapan pagi, waktu setempat. Sang surya menyinari Kota JERMAN (Jeruk Manis Nabire) bertanda, membawa semangat dan sekaligus mengajak kita untuk mulai beraktivitas melakukan sesuatu hal yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan.
Dalam perjalanan menuju ke kelapa sawit, Kampung Sima, Distrik Yaur. Nabire “tempat berburu” memakan waktu kurang lebih satu jam, dari pusat kota Nabire,/ dimana tempat kami tinggal. dengan mengunakan kendaraan roda empat dengan kecepatan minimal 60 KM/Jam.
Jam sembilan pagi. kami berangkat dari kota menuju ke tempat berburu. Ardian Gobai (sopir) sudah panaskan mesin mobil dan sudah “fix” siap berangkat. Kurang lebih satu jam, perjalanan dan akhirnya Puji Tuhan. Kami tiba dengan selamat di tempat tujuan.
Setelah tiba di kelapa sawit. Tidak tunggu lama kami berpencar mencari hewan (buruan), di sepanjang ilalang dan kebun kelapa sawit Milik Perusahaan. PT. Nabire Baru.
Albert, berangkat sendiri dan yang lain juga berpencar (sesuai rencana). Albert sendiri berpengalaman dalam hal berburu, di bandingkan kami yang lain, bahkan penulis sendiri, pertama kali yang ikut berburu. Ha ha ha … Ini tentunya pengalaman yang luar biasa bagi saya.
Kira-kira sekitar pukul 10 Pagi, kami mulai berburu hingga menjelang sore, tidak ada satu hewan pun yang kami dapat. kami merasa sial sebab perjuangan berunjung sia-sia.
Di sela-sela dibawah terik matahari yang cukup panas, dan kami terasa kelelahan sehingga, memiliki menyepi berteduh di bawah sombar kelapa sawit. untuk menenangkan kejenuhan penik, sekaligus menikmati bekal makanan yang kami bawah dari rumah.
Beberapa saat kemudian Albert, berlari dengan cepat dengan tergesa-gesa ia memanggil beberapa orang ikut membantu mengambil salah satu hewan yang sebelumnya terperangkap di jerat yang ia Pasan. Akhirnya mereka membawa satu hewan yaitu Soa-soa/kadal air.
Tentu kami semua merasa senang, sangking senangnya kami memegang bergantian soa-soa sambil foto bersama.
Berburu adalah sesuatu aktifitas yang menyenangkan bagi kami sekaligus pengalaman pertama, selain berburu kita bisa bersahabat dengan alam semesta yang ada.
Poin penting adalah bahwa ; tidak semua yang kita pikir gampang bisa kita lakukan dengan muda, tapi hanya orang-orang perpengalamanlah yang bisa melakukan nya.
Waktu sudah menjelang magrib dan matahari hendak pulang ke pangkuan bumi, kami pun
harus kembali ke rumah, satu jam kami harus lalui dalam keadaan capek, dengan santai. Ardian Gobai, pegang stir mobil dan kami pun pulang dengan selamat di rumah dan hewan soa-soa menjadi santapan makanan yang lezat, yang di sajikan langsung oleh Jimy Awapi Mote dkk. Sepanjang malam minggu. yang panjang dan menyenangkan.
(Cerita Perjalanan Kami. ALIE korwil Nabire)
Nabire, 1 Mei 2021