Philemon Keiya, saharing dan latih menulis cerita pendek pada Pelajar dan Mahasiswa  

Koordinator Bidang Cerpen Philemon Keiya saat mensharing Pengalaman dan melatih generasi muda PAPUA untuk menulis Cerpen - Kosapa Doc.
Koordinator Bidang Cerpen Philemon Keiya saat mensharing Pengalaman dan melatih generasi muda PAPUA untuk menulis Cerpen - Kosapa Doc.

Jayapura, Kosapa – Koordinator Bidang Cerpen Komunitas Sastra Papua Papua Philemon Keiya mensharing pengalaman dan melatih anak-anak Muda Papua untuk menulis cerita Pendek (cerpen). Pelatihan telah dilaksanakan di Asrama Serviam Kamuu, Perumnas I Waena, Jayapura, Sabtu (24/7/2021).

“Saya mensharing pengalaman menulis cerpen kepada pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam lembah hijau Kamu. Pelatihan di gelar  sebagai bekal bagi peserta di kemudian hari mereka juga bisa berekspresi untuk menulis,”katanya kepada Kosapa Minggu, (25/7/2021).

Keiya mengatakan, kegiatan pelatihan dan saharing pengalamanya menyulam kata kata menjadi cerpen tersebut difokuskan bagaiman berimajinasi, menulis cerpen dengan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan kaidah dalam menulis cerpen.

“Saya berusaha mentransfer ilmu itu kepada adik-adik peserta agar memiliki bekal ilmu saat kuliah. Karena menulis cerpen juga salah satu jalan melawan ketidakadilan kepada rakyat,” katanya.

Mantan Jurnalis Jubi ini mengatakan, di kalangan mahasiswa dan para siswa lulusan SMA bertolak dari kerinduan agar generasi muda Papua melatih dan membiasakan diri menulis sejak dini tentang persoalan mereka sendiri dengan kaidah kebahasaan yang baku.

“Saya berharap agar para peserta menulis dengan baik dan benar tentang aneka persoalan di Papua yang beragam. Kita juga mengharapkan agar kelak mereka dapat menebarkan kemampuan menulis tentang masalah-masalah Papua. Mereka juga menulis berbagai hal yang sifatnya membangun,”katanya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pelatihan ini juga mengampanyekan literasi dasar kepada para peserta yang akan terpanggil menjadi cerpenis, karena saya meyakini bahwa dengan kita menulis cerpen, kita menyuarakan semua persoalan yang ada di bumi ini.

Keiya menjelaskan, di Papua itu kaya akan kebudayaan sehingga kita harus menjaganya dengan menulis. Melalui tulisan fiksi dan non-fiksi.

“Mahasiswa juga harus mengubah, budaya lisan ini dengan tulisan, karena generasi muda Papua hari tidak tulis maka anak cucu kita di kemudian hari akan hilang dari sejarah yang ada,”katanya.

Keiya berbagi cara menulis Cerpen kepada mahasiswa, agar banyak mahasiswa yang bisa terjun dalam menulis banyak hal soal persoalan yang ada. “Karena menulis merupakan salah satu cara paling ampuh dalam melawan berbagai ketidakadilan terhadap rakyat kecil,” pungkasnya.

 

Berikan Komentar Anda

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.