Oleh : Soleman Itlay
I
Kamu Itu
Kamu itu apa yang selalu aku pikir Dalam doa-doa yang dipanjatkan Kamu itu apa yang diam-diam Dirahasiakan sekuat hati Noth!
pagi-pagi benar
sebelum mentari pagi itu
terbit terang di ufuk timur
malam itu kepada sunyi
dibiarkan jua bunda itu
menghantarkannya di kalbunya
ada dibisikkan dalam ayat-ayat
rindu itu dalam pekikan takbir
tuk menenangkan usainya
dilihatnya dari bebukitan
serpihan sepi yang tak terurai
demi menyatu dalam kehendak idea
PN|Jumat, 31 Desember 2021
See less
II
O Ibunda
O yang meletakkan tubuh pada ranjang,
merelakan diri memukul beban diatas,
menahan rintik luka itu dalam tidurnya, terimakasih atas segala sakitmu untukku.
O yang mengandung buah hati,
tanpa rasa lelah selama sembilan bulan,
sudi membawa sana sini tanpa keluh kesah,
terimakasih atas segala ketabahanmu untukku.
O yang membawa dibawah terik mentari,
dalam hujan dedinginan dalam kandungan,
mengawal sampai m’hantarkan melihat dunia,
terimakasih atas segala kesabaranmu untukku.
O dikau yang tak ingin melakukan oborsi,
menghilangkan nyawa dan nafasnya,
menguatkan sinyal pada pemusnahan etnis itu,
terimakasih atas segala kesetiaanmu untukku.
O ibunda yang merawat sampai dewasa,
mempertaruhkan nyawanmu untuknya,
mengorbankan segalanya untuk dahku,
terimakasih banyak atas segala cintamu.
Noth!
PN|Selasa, 22 Desember 2021.
Selamat untuk kemarin!!!
Berikan Komentar Anda