Bebas Kota Emas

jingga sastra papua foto pixabay
jingga sastra papua foto pixabay

Karya: Isak A. Iyai

Pangkal terang mentari
Ufuk timur nan kelam
Berkarya setan dan malaikat
Keras arus zaman ini

Pelana-pelana berdasi
Berlagak atas mereka
Yang beralaskan sandal penderitaan

Setan menari riang atas dusta
Dua puluh lima tahun kupegang kau
Akan kulepas bilamana layar terkembang

Mereka bersuara dalam Desember kelabu
Kami mau bebas melihat kota emas
Kembalikan hari kebebasan

Setiap seruan ditepis
Segala harapan dibungkam
Serasa tandus negeri ini
Seakan langit tak lagi menitik hujan

Bacaan Lainnya

Inilah takdirnya
Ibu-ibu berjual beralas karung
Di pasar-pasar penderitaan
Malak maut berdagang berselimut gedung teduh
Inikah yang kaubangun?

Ladang negeri digarap
Usik, usik, dan usik
Tetap diambil pusaka negri ini

Mulut-mulut kebenaran dibungkam
Tangisan dan pita hitam bertebaran di mana-mana
Air mata menetes darah
Kapan semua ini berakhir?

Kini tinggal nista
Air mata darah menetes di lembah sunyi
Keadilan berpincang sebelah
Kebenaran runtuh di jalan maklumat

Walau tertulis jelas
Penjajahan harus dihapuskan
Namun aturan sendiri dilanggar
Bagaikan anjing kembali memakan muntahnya

Oooooh Tuhan
Zaman hampir menelan mereka
Bumi hampir lenyap dipandang

Jangan biarkan keluh lenyap ditelan waktu
Tuntunlah lutut yang goyah
Mendaki bukit demi bukit
Hingga tiba di kota emas
Bebas, bebas, bebas!

Karya: Isak A. Iyai
01 Desember 2019