Jayapura, Sastrapapua.org – Pelaksanaan Mic of Papua Stand Up Comedy Competition 2022 dengan tema “Jaga Papua”, pada Kamis (1/12/2022), menghasilkan lima pemenang.
Kelima pemenang Stand Up Comedy Competition 2022 yang diprakarsai Komunitas Jurnalis Kota Jayapura tersebut, yakni Ivandro Saba meraih juara pertama, Clombus Wellem Waimbo menyusul di peringkat dua, Douglas B.L Nasyok di urutan tiga, serta Jilles David Wabesong dan Novianto Budi Putra masing-masing menyabet harapan I dan II.
Juara Mic of Papua Stand Up Comedy Competition 2022, Ivandro bersyukur setelah berhasil menjadi yang terbaik pada Stand Up Comedy Competition 2022 tersebut.
Ia berharap even ini dapat digelar secara rutin guna menghasilkan talenta muda Papua yang dapat bersaing di tingkat nasional.
“Saya harap even ini akan terus berlanjut bukan hanya saya, tapi mungkin masih banyak lagi anak- muda Papua, yang mungkin mereka bisa lebih baik lagi dari saya,” kata dia.
Sementara Koordinator Juri Stand Up Comedy Competition 2022, John Yewen mengapresiasi Komunitas Jurnalis Kota Jayapura yang bekerjasama dengan sejumlah sponsor, mendorong penyelenggaraan agenda tersebut.
“Stand Up Comedy Competition 2022 ini diikuti 35 peserta secara online, setelah itu diputuskan 15 besar dan berlanjut ke 5 besar. Akhirnya ditemukan para juara hari ini.
Menurutnya, materi yang disampaikan masing-masing peserta tujuannya adalah untuk menjaga Papua.
“Kita melihat bahwa Papua ini adalah tempat atau negeri yang indah. Kita jangan melihat Papua ini negeri Papua yang indah saja, tapi kita juga melihat orang-orang yang datang ke Papua aman dan damai. Itu di buktikan dari kita sendiri dulu,” ucapnya.
Yewen pun mendukung tema Jaga Papua, sehingga para peserta juga didorong bagaimana menulis sesuatu yang memberikan pesan kepada orang di luar bahwa harus menjaga Papua,” tukasnya.
Ketua Panitia Stand Up Comedy Competition 2022, Evarukdijati menyampaikan perlombaan tersebut diikuti peserta dari Papua, Papua Barat, Papua Selatan, bahkan dari Bali.
“Peserta itu adalah putra Sorong, yang kebetulan kuliah di Bali. Jadi ini bisa dikatakan stand up comedy di Tanah Papua,” ungkapnya.
“Sebetulnya pesertanya lebih hanya ada beberapa yang terpaksa kita cut langsung, karena terkendala jaringan telekomunikasi. Akhirnya diambil solusi kita lewat telegram, email, telegram dan whatsap, sehingga hanya 15 peserta yang lolos,” tandasnya.
Kedepan dirinya mendorong agar even-even seperti ini lebih sering dilaksanakan. Sehingga bisa melahirkan komika nasional asal Papua. (*)