Jayapura, Ko’SaPa – Koordinator Komunitas Sastra Papua (KO’SAPA) Hengky Yeimo mengajak anak-anak Papua harus menulis agar anak-anak Papua bisa belajar menulis seperti menulis berita, puisi, cerita rakyat, artikel, makalah, opini, cerpen.
“Kita tidak usah melihat tulisan-tulisan yang tuliskan oleh orang-orang dari luar Papua tetapi kita punya hasil tulisan yang diproduksi oleh anak-anak Papua berupa buku, video/foto, rekaman. harus kita hargai karya-karya itu. Hanya orang Papua yang bisa menghargai karya orang Papua itu sendiri. Kita harus bangga jadi orang Papua, jadi anak Papua”, katanya belum lama ini.
Yeimo mengajak kepada anak-anak Papua untuk menulis, untuk mempromosikan budayanya, bisa menulis cerita rakyat.
“Kita sendiri yang menulis, kemudian kita punya generasi mereka akan baca. Umur kita sangat pendek, maka kita harus menulis, dan kita haerus tingggalkan kita punya karya buat anak cucu kita dan tanah ini”,katanya.
Yeimo mengatakan, saat ini orang Papua berada di zaman teknologi, sehingga orang Papua harus bisa dalam segala aspek, agar kitab isa setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
“Misalnya Negara jepang memiliki literasi yang sangat baik, perkembangan teknologi sangat maju, mereka aktif membaca buku di tempat-tempat umu, hotel. mal, dan dimanapun mereka berada”, ujarnya.
Yeimo mengatakan, tujuan didirikannya KO’SAPA untuk anak muda Papua, Melalui KO’SAPA, dirinya membuka perpustakaan di daerah-daerah Papua, terutama di Meuwodide yang dikelola oleh anak-anak Papua.
“Perpustakaan ini hadir agar supaya tulisan-tulisan yang dibuat oleh orang-orang Papua, bisa dibaca oleh orang Papua itu sendiri, terutama anak-anak muda Papua,”katanya.
Menurutnya, komunitas sastra di Papua mendambakan lahirnya sastrawan Papua yang bisa dikenal tak hanya di Papua, tapi juga dunia internasional.
Reporter : Lamek Magai
Editor : Pace KoSaPa
Sebelumnya dimuat di : Nabire.net