Oleh ; Victor Yeimo
1
Bangsa yang lemah akan selalu menjadi mangsa eksploitasi dalam panggung kerja sama internasional. Bangsa yang ingin diakui dan dihormati haruslah memiliki kekuatan ekonomi, politik, dan militer yang solid.
2
Seperti permata berkilau di tengah gelapnya malam, kekayaan seorang pejuang terpancar dari tekadnya untuk merangkul kebenaran perjuangan sepenuh hati, bahkan ketika gelap mengerubuti langit-langit kehidupan.
3
Ketika suatu bangsa meremehkan potensi intelektualnya sendiri dan hanya mengikuti standar ide bangsa lain, ia merampas kesempatan untuk berkembang dan menyumbangkan pengetahuan uniknya kepada dunia.
4
Malam ini fenomena supermoon, bulan purnama yang lebih besar dan lebih dekat dari bumi. Jangan lupa abadikan momennya, temukan kedamaian dan keindahan, obati hati yang terluka dan jiwa yang penat.
5
Saralana, di balutan senyap malam, lantunan nada-nada sendu menyergap hati, merangkai kisah penderitaan dan perjuangan. Untuk petikan senar yang merintihkan alunan nada derita dan lara. Menjadi simfoni yang menggetarkan hati dan menggerakkan jiwa jiwa pemberontakan. Terima kasih cinta.
6
Terjajah yang merasa bangga menjadi penghianat seharusnya merenung, bahwa kebahagiaan yang didapatkan dari penjajahan hanyalah ilusi sementara, sedangkan kehormatan yang tercerabut tak akan pernah pulih.
7
“Setiap serangan kami adalah seruan bagi dunia bahwa kami masih hidup, kami masih berjuang, dan kami tidak akan menyerah sampai titik terakhir. Kami adalah nyawa rakyat. Karena senjata revolusi adalah senjata cinta, cinta bagi kaum tertindas, cinta bagi keadilan, dan cinta bagi kebebasan”.
8
Bebaskan dirimu dari belenggu penjajah, karena engkau adalah anak bumi yang berhak merasakan kebebasan sejati. Kehidupanmu adalah kanvas yang menanti goresan perlawananmu. Jangan takut menghiasi langit-langit itu dengan warna-warna keberanian dan pengorbanan.
9
Dalam gesekan antara gerakan dan diam, dalam pertarungan yang tak terduga, mereka menjalin kisah revolusi yang tersembunyi, seperti pesan rahasia yang diuraikan oleh alam semesta itu sendiri. Mereka penjaga peradaban yang tersembunyi di balik tirai vegetasi rimba yang berlimpah.
10
Ketika alam menjadi sahabat kesendirian, keheningan menjadi pustaka yang tak berujung, merangkai makna dalam bahasa kodifikasi yang hanya dapat diuraikan oleh hati yang lapar akan kebenaran.
Berlanjut …….
Penulis adalah Juru Bicara Internasional Pada Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, saat ini mendekap di Lembaga Pemasyarakatan Aabepura, karena melakukan demonstrasi melawan rasisme terahdap bangsa Papua.