Kaum Pribumi Rakus

Ilustrasi.Doc Pixaby
Ilustrasi.Doc Pixaby

Kaum Pribumi Rakus

Setelah kau bangun ketergantungan dalam segala sendi padamu, kau tanamkan keserahkaan dalam diri kami, perlahan kau merayu dengan kenikmatan dalam tampuk kekuasaan, nafsu kuasa kian membara lahirkan pemekaran daerah

Didepan mata tanah air adat dikuasai investor, sudah pasti wilayah adat akan berubah milik negara, nafsu jabatan hantui kaum tua rakus terus mengemis kuasa dibawah monas, haus jabatan antarkan kaum tua rakus lenyapkan warisan anak cucu hanya demi puaskan birahi kuasa

Semua orang tahu pribumi haus jabatan suka menjual tanah air adat demi kuasa, sudah banyak cerita janji politik sirna didepan mata usai politikus pribumi dapatkan kuasa, lihatlah tidak ada satupun penguasa yang mampu menyeret penjahat kemanusiaan ke pengadilan, mereka bahkan tidak peduli dengan nasib mama papua yang melahirkan dibelantara usai kampungnya digempur konflik bersenjata

Rupanya tangisan duka usai amunisi menerkam pribumi tak mampu bendung nafsu kuasa, keegoisan terus arahkan jiwa pribumi penjilat antarkan kaum muda kedepan gerbang kesengsaraan, demi pembangunan tempat sakral penyimpan harta karun bekal hidup anak cucu terbongkar, kaum migran kian menduduki setiap sudut kota hingga masuk kesegala sendi kehidupan

Sudah banyak cerita sistem kendalikan kaum pribumi haus jabatan, jiwa rakus kuasa telah menjebak kaum haus jabatan terperangkap korupsi, akademisi pun telah terperangkap dalam virus haus kuasa binalkan ilmu pengetahuan mengantarkan pemilik tanah air adat ketengah kubangan kemiskinan struktural, sekelompok pemuka agama terus mendorong pemerintah sebagai wakil tuhan ditengah umat yang diburu karna suara keadilan

Bacaan Lainnya

Sejaramu telah menyampaikan niatmu menduduki bumiku demi sumber daya alamku, sejak awal kau telah merampok bumiku dengan kebijakan nasionalisasi asetmu sembari mengambil nemangkawiku, kini kau gunakan nafsu jabatan kaum pribumi rakus mendorong pemerintahaan baru demi muluskan misimu dibumiku, kepintaranmu hanya bisa mengelabui kaum pribumi rakus namun tak dapat mematikan suara keadilan dalam jiwa kebenaran pemilik surga dunia.

 

Oleh : Emanuel Gobay

Anak Jalanan Gerilyawan 46
18 November 2022

Berikan Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.